
S2 Ilmu Komunikasi: Membedakan Berita Baik & Berita Palsu (Hoaks)
Di era digital saat ini, arus informasi mengalir dengan sangat cepat, menjadikan kemampuan memilah informasi yang akurat sebagai keterampilan yang sangat penting. Mahasiswa S2 Ilmu Komunikasi tidak hanya dituntut memahami teori dan konsep dalam ilmu komunikasi, tetapi juga memiliki kepekaan tinggi terhadap fenomena berita palsu atau hoaks yang kian marak.
Apa Itu Berita Baik dan Berita Palsu (Hoaks)?
Berita baik merujuk pada informasi yang disampaikan secara akurat, berdasar pada data dan fakta dari sumber terpercaya, serta memenuhi etika jurnalistik. Sebaliknya, berita palsu (hoaks) merupakan informasi yang sengaja disebarkan dengan tujuan menyesatkan, menipu, atau memprovokasi khalayak.
Dalam konteks komunikasi massa dan komunikasi digital, hoaks sangat mudah tersebar, terutama melalui media sosial. Oleh karena itu, mahasiswa komunikasi perlu memiliki keterampilan untuk mengidentifikasi kebenaran informasi.
Ciri-Ciri Berita Baik dan Berita Palsu (Hoaks)
Ciri-Ciri Berita Baik:
- Disusun berdasarkan fakta aktual.
- Mengutip narasumber yang valid dan kompeten.
- Disajikan secara objektif, tanpa muatan emosional.
- Mengikuti standar jurnalistik.
- Dipublikasikan oleh media resmi atau kredibel.
Ciri-Ciri Berita Palsu (Hoaks):
- Judul bersifat provokatif atau bombastis.
- Tidak menyebutkan sumber atau referensi yang jelas.
- Tidak mencantumkan tanggal publikasi.
- Banyak kesalahan dalam ejaan dan struktur kalimat.
- Beredar lewat media yang tidak terpercaya atau pesan berantai.
Cara Membedakan Berita Baik dan Berita Palsu (Hoaks)
Mahasiswa jurusan Ilmu Komunikasi, khususnya pada jenjang Program Magister Ilmu Komunikasi, perlu membekali diri dengan kemampuan analisis terhadap berita.
Beberapa langkah untuk membedakan hoaks dan berita faktual:
- Verifikasi sumber informasi: Telusuri apakah media atau platform tersebut memiliki rekam jejak terpercaya.
- Bandingkan dengan media lain: Cari berita serupa dari media kredibel.
- Analisis gaya bahasa: Hindari berita yang mengandung unsur ajakan emosional.
- Periksa tanggal dan konteks: Informasi lama yang dikemas ulang seringkali menyesatkan.
- Gunakan situs pemeriksa fakta: Seperti TurnBackHoax, Google Fact Check, atau CekFakta.com.
Apa Penyebab Terjadinya Berita Palsu (Hoaks)?
Penyebaran berita palsu bukan tanpa alasan. Beberapa faktor utama penyebabnya antara lain:
- Minimnya literasi media: Banyak masyarakat tidak terbiasa memverifikasi informasi.
- Motif politik atau ekonomi: Hoaks digunakan untuk mengarahkan opini publik atau mencari keuntungan.
- Penyebaran informasi tanpa cek ulang: Kebiasaan menyebarkan berita tanpa membaca secara menyeluruh.
- Algoritma media sosial: Sistem ini cenderung memunculkan konten viral tanpa mempertimbangkan kebenarannya.
Apa Dampaknya Jika Menerima Berita Palsu (Hoaks)?

Menerima dan menyebarkan berita palsu bisa berdampak serius pada berbagai aspek:
- Menimbulkan kepanikan: Terutama jika informasi menyangkut isu sensitif.
- Memecah belah masyarakat: Hoaks sering kali berisi ujaran kebencian atau isu SARA.
- Merusak nama baik individu atau institusi: Menimbulkan kerugian reputasi maupun finansial.
- Mengikis kepercayaan publik terhadap media: Jika hoaks tersebar luas, kredibilitas media bisa terganggu.
Hal-Hal yang Harus Diperhatikan Saat Menerima Informasi dari Media
Sebagai bagian dari strategi komunikasi, mahasiswa S2 Ilmu Komunikasi perlu memperhatikan hal-hal berikut saat menyaring informasi:
- Reputasi media: Apakah media memiliki rekam jejak independen dan kredibel?
- Kebenaran sumber: Informasi dari narasumber terpercaya jauh lebih dapat dipertanggungjawabkan.
- Konteks dan maksud penyajian berita: Apakah berita sekadar menyajikan fakta, mempengaruhi opini, atau bahkan memanipulasi?
- Tinjauan teori komunikasi: Dengan memahami teori komunikasi, mahasiswa bisa menganalisis pesan secara lebih objektif dan ilmiah.
Hubungan dengan Ilmu Komunikasi
Dalam kajian ilmu komunikasi, termasuk dalam pascasarjana ilmu komunikasi, isu berita palsu menjadi materi penting karena menyangkut banyak aspek:
- Komunikasi massa: Menjelaskan bagaimana media membentuk persepsi publik.
- Komunikasi politik: Banyak hoaks digunakan dalam kampanye atau opini publik.
- Komunikasi organisasi: Strategi organisasi dalam menangkal isu hoaks sangat penting untuk menjaga reputasi.
- Komunikasi digital: Media daring menjadi medan utama penyebaran hoaks.
- Komunikasi antarpribadi: Pembicaraan sehari-hari dapat memperkuat atau meluruskan penyebaran hoaks.
Kesimpulan
Mahasiswa S2 Ilmu Komunikasi memiliki tanggung jawab besar dalam menyikapi fenomena hoaks. Dengan pemahaman mendalam mengenai komunikasi digital, komunikasi massa, dan strategi komunikasi, mereka diharapkan dapat menjadi agen literasi yang berperan dalam membentuk masyarakat yang kritis dan cerdas dalam menyikapi informasi.
Melalui Program Magister Ilmu Komunikasi, mahasiswa tidak hanya memperluas wawasan akademik, tetapi juga mengembangkan keterampilan praktis dalam menghadapi tantangan informasi di era digital. Membedakan berita baik dan palsu bukan hanya keterampilan, tetapi bentuk tanggung jawab sosial yang tak terpisahkan dari dunia komunikasi profesional.
Daftar sekarang di Program S2 Ilmu Komunikasi di Telkom University dan kembangkan wawasanmu dalam komunikasi massa , digital , dan strategi komunikasi untuk melawan hodan kembangkan wawasanmu dalam komunikasi massa, digital, dan strategi komunikasi untuk melawan hoaks dan membangun masyarakat yang informasinya lebih cerdas.Klik link pendaftaran atau kunjungi website kami disini!
Mari Mengenal lebih jauh Dengan Program Studi S2 Ilmu Komunikasi di Telkom University!
Program Studi S2 Ilmu Komunikasi resmi dibuka pada tahun akademik 2021/2022 berdasarkan surat keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Nomor 193/E/O/2022 tanggal 14 Maret 2022. Program Studi S2 Ilmu Komunikasi mempunyai 2 (dua) konsentrasi yaitu konsentrasi Digital Management Communication dan konsentrasi Digital Media yang dibentuk seiring dengan perkembangan Prodi Ilmu Komunikasi, Prodi Digital Public Relations, dan Prodi Digital Content Broadcasting pada Fakultas Komunikasi dan Ilmu Sosial (FKS). Program Studi S2 Ilmu Komunikasi Telkom University berperan aktif dalam pengembangan profesi, penelitian, serta jiwa kewirausahaan di bidang ilmu komunikasi berbasis teknologi dan media digital. Program ini mendukung Sustainable Development Goals (SDGs) dengan fokus pada literasi digital yang lebih baik bagi Indonesia.
Yuk Ketahui Lebih Lanjut Kegiatan Di Dalam Program Studi S2 Ilmu Komunikasi Telkom University!
Program Studi S2 Ilmu Komunikasi Telkom University menghadirkan berbagai kegiatan akademik dan non-akademik yang dirancang untuk memperluas wawasan serta meningkatkan keterampilan mahasiswa dalam bidang komunikasi. Kegiatan dalam program ini meliputi perkuliahan interaktif bersama para ahli dan dosen pengajar, serta mengadakan seminar dan workshop dengan berbagai tema yang menarik. Dengan berbagai aktivitas ini, mahasiswa dipersiapkan untuk menjadi pemimpin komunikasi yang inovatif dan adaptif dalam menghadapi tantangan global.
Mengutip dari artikel mcomms.telkomuniversity.ac.id, Program studi S2 Ilmu Komunikasi telah melaksanakan berbagai kegiatan untuk mendukung akademik para mahasiswa dan mahasiswinya. berikut adalah contoh kegiatan tersebut
Telkom University Dan JNE Marketing Mengadakan Kuliah Umum Dengan Tema Tantangan Komunikasi di Dunia Bisnis
(Bandung, 8 Juni 2024) – Telkom University (Tel-U) Fakultas Komunikasi dan Ilmu Sosial (FKS) mengadakan kolaborasi dengan menyelenggarakan acara bersama dengan PT Tiki Jalur Nugraha Ekakurir (JNE Express) dengan teman “Tantangan Komunikasi di Dunia Bisnis” yang diselenggarakan di di Ruang Multimedia, Gedung Bangkit. Acara ini mendatangkan salah satu narasumber yaitu Eri Palgunadi sebagai Senior Vice President JNE Express.
Dr. Catur Nugroho sebagai dosen Program Studi Magister Ilmu Komunikasi Telkom University (Tel-U), menyambut dengan antusias kuliah umum yang diadakan. Acara ini tidak hanya menghadirkan Eri Palgunadi, SVP Marketing JNE Express, sebagai narasumber yang ahli di bidangnya, tetapi juga menandai kuliah umum pertama setelah perubahan nama Fakultas Komunikasi dan Bisnis menjadi Fakultas Komunikasi dan Ilmu Sosial. Dr. Catur Nugroho berharap acara ini menjadi momentum penting bagi para mahasiswa untuk lebih memahami tantangan yang dihadapi dalam dunia bisnis, khususnya dalam konteks komunikasi.
Dalam kuliah umum ini, Eri Palgunadi menyampaikan wawasan penting mengenai perubahan zaman yang mendorong proses komunikasi. Menurutnya, komunikasi korporat tradisional tidak lagi dapat sepenuhnya diandalkan dalam menghadapi dinamika yang terus berkembang. Oleh karena itu, Eri menjelaskan tiga pilar utama yang dapat diimplementasikan secara sederhana dalam membingkai komunikasi antara brand dan customer: content, structuring, dan monitoring
Eri Palgunadi menekankan pentingnya content sebagai media untuk menyampaikan pesan yang harus relevan dengan target publik. Relevansi ini dapat melalui structuring yang merupakan cara terbaik untuk berkomunikasi karena bersifat kultural dan terdesentralisasi. Dengan pendekatan ini, pesan tidak hanya tersampaikan, tetapi juga memiliki potensi besar untuk mempengaruhi audiens. Pilar ketiga yang dibahas oleh Eri Palgunadi adalah pemantauan atau monitoring, yang juga dikenal sebagai social media listening. Eri Palgunadi menekankan pentingnya melakukan monitoring secara berkala sebagai bentuk penanganan kasus melalui komunikasi berbasis data.
Kuliah umum ini memberikan wawasan yang mendalam bagi mahasiswa Program Studi Magister Ilmu Komunikasi Telkom University (Tel-U) dengan membekali mereka dengan ilmu yang relevan untuk menghadapi tantangan komunikasi di dunia bisnis yang semakin kompleks. Diharapkan kegiatan ini tidak hanya menjadi ajang pembelajaran, tetapi juga membuka jalan untuk diskusi lebih lanjut mengenai strategi komunikasi yang efektif di era digital saat ini. Baca selengkapnya disini!
Mengapa Anda Harus Memilih Prodi S2 Ilmu Komunikasi?
Kemampuan komunikasi merupakan keterampilan mendasar yang dibutuhkan di berbagai bidang, mulai dari media, pemasaran, hingga diplomasi. Tidak hanya mengasah keterampilan berbicara dan menulis, mahasiswa Ilmu Komunikasi juga dibekali pemahaman mendalam tentang bagaimana mempengaruhi dan berinteraksi dengan audiens secara efektif.
Program studi ini menggabungkan teori dan praktik untuk membentuk individu yang mampu menyampaikan pesan dengan cara yang kreatif dan strategis. Keunggulan lainnya, keterampilan komunikasi bersifat universal, sehingga membuka peluang karir yang luas di berbagai industri.
Selain itu, terdapat dua peminatan seperti Digital Communication Management dan Digital Media. Hal ini memungkinkan setiap mahasiswa untuk menentukan jalur karir sesuai minat dan keahliannya dalam dunia komunikasi.
Bagaimana cara bergabung dengan Magister Ilmu Komunikasi Telkom University?
Tingkatkan pemahaman dan keterampilan Anda dengan menempuh S2 Ilmu Komunikasi di Telkom University, kampus swasta terbaik yang berkomitmen pada inovasi dan industri digital.
Silahkan anda mengunjungi website Seleksi Mahasiswa Baru Telkom University disini. Website tersebut menyediakan informasi seputar pendaftaran, jalur seleksi, biaya pendidikan dan juga menawarkan program beasiswa.
info selengkapnya terkait Pascasarjana (Magister Ilmu Komunikasi) klik disini
Yuk, Baca Juga artikel lainnya tentang S2 Ilmu Komunikasi: Mengetahui Psikologi Komunikasi
Hubungi Kami Lebih Lanjut!
Lokasi: Gedung Pascasarjana Telkom University Jalan Terusan Buah Batu Bandung, 40247
WhatsApp: 0811 2001 105
Instagram: Magisterkomunikasitelu
Referensi:
- https://mcomms.telkomuniversity.ac.id/kontak-kami/
- https://mcomms.telkomuniversity.ac.id/course/s2-ilmu-komunikasi-telkom-university/
- https://smb.telkomuniversity.ac.id/program/s2-ilmu-komunikasi/
- https://mcomms.telkomuniversity.ac.id/telkom-university-dan-jne-marketing-mengadakan-kuliah-umum-dengan-tema-tantangan-komunikasi-di-dunia-bisnis-2/
Tags: S2 Ilmu Komunikasi | Ilmu Komunikasi | S2 Ilmu Komunikasi Telkom University
Penulis: Sophia Margaretta – Direktorat Pusat Teknologi Informasi